Minggu, 07 Juli 2019

BI, Seftya Apriyani, Hapzi Ali, Teori Perdagangan Internasional, Universitas Mercu Buana, 2019

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Tugas ini disusun untuk mata kuliah : Bisnis Internasional
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, CMA, MM, MPM

Disusun Oleh :
SEFTYA APRIYANI                        43117010395

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Poros Perdagangan Internasional Pada Saat Ini
Letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudera, serta posisinya yang berada pada jalur lalu lintas perdagangan internasional akan mampu mendatangkan sebuah keuntungan tersendiri secara ekonomis bagi Indonesia dalam menjalin suatu hubungan diplomasi dengan berbagai negara di seluruh belahan dunia, yang nantinya hal tersebut akan berdampak besar bagi Indonesia terlebih di era keterbukaan seperti sekarang ini.
Memanfaatkan posisi strategis Indonesia sebagai jalan diplomasi akan memberi kesempatan bagi Indonesia dalam mempererat jalinan kerjasama dengan negara lain. Memilih dan memilah kepentingan Indonesia dalam negosiasi merupakan sebuah langkah yang nantinya harus diambil oleh pemerintah dalam menciptakan suatu hubungan simbiosis mutualisme, mengingat Indonesia terletak di world cross position.
Dibutuhkan strategi percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi nasional dalam mengedepankan penguatan konektivitas antar pulau, terutama pulau-pulau terluar. Konektivitas ini hanya bisa terwujud apabila transportasi laut di negara kepulauan terus diperankan secara signifikan.
Mengingat Luas negara Indonesia yang mencapai 5,8 juta km2 yang terdiri dari 3,1 juta km2perairan dan 2,7 juta km2 perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI). Ini artinya Indonesia memilki luas perairan sebesar 70 persen dari luas total wilayahnya. Untuk itu tol laut yang dicanangkan oleh pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini.
Sebagai negara kepulauan yang membutuhkan lebih banyak lagi ‘jembatan nusantara’, Indonesia bergantung dari penghubung antar pulau. Kelancaran dalam pendistribusian akan membantu dalam kelancaran ekonomi di suatu daerah. Tidak hanya itu, ketimpangan harga dapat diatasi hingga pemerataan di setiap daerah nantinya dapat terwujud.
Transportasi laut sangat vital peranannya dalam mendukung konektivitas antar pulau di Indonesia yang tidak tergantikan oleh transportasi udara maupun darat. Persoalan bagi Indonesia tidak sekedar bagaimana mengembangkan angkutan laut yang kompetitif, tetapi juga bagaimana mengembangkan pelabuhan yang ada di Indonesia agar dapat memenuhi standar internasional.
Faktor standarisasi pelabuhan inilah yang menjadi salah satu penyebab utama kurang kompetitifnya ekonomi Indonesia, dikarenakan 70 persen dari ekspor barang dan komoditas Indonesia harus melalui pelabuhan Singapura.
Saat ini Indonesia telah memiliki sebuah kawasan pelabuhan strategis dengan standarisasi internasional yang terletak di Sabang, namun dalam pelaksanaannya kawasan Sabang tersebut belum bekerja secara optimal dan masih dalam tahap pengembangan.
Pengembangan kawasan Sabang dengan standar internasional diharapkan dapat menjadi role model dalam pengembangan pelabuhan lain yang ada di kawasan Indonesia, hal itu dikarenakan kawasan Sabang memiliki posisi geografis yang strategis bagi jalur perdagangan dan pelayaran internasional. mengingat terletak pada jalur masuk bagian barat antara Kawasan Asia Pasifik dan Asia Barat Daya.
Kawasan sabang bisa dijadikan sebagai pintu masuk Selat Malaka, Sabang dilalui rata-rata 50,000 kapal kontainer setiap tahunnya. Kedalaman laut secara alami di Pelabuhan Sabang yang mencapai 22 meter membuat kawasan ini siap untuk menerima kedatangan kapal raksasa generasi masa yang akan datang.
Letak strategis Indonesia pada jalur perdagangan internasional tidak bisa dipandang sebelah mata, ini dikarenakan 50% armada kapal dunia melewati selat malaka dan sekitar 50,000 kapal ‘pedagang besar’ lewat selat ini setiap tahunnya. Untuk itu pengoptimalan pelabuhan-pelabuhan yang nantinya akan menjadi konektivitas antar pulau di Indonesia bahkan dunia sangat dibutuhkan.
Dari posisi Indonesia yang berada di jalur strategis perdagangan Internasional menjadi peluang besar dalam hal peningkatan sektor perekonomian dan sangat penting untuk ditindak lanjuti, mengingat dorongan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Foreign Direct Investment (FDI)
Foreign Direct Investment atau FDI merupakan suatu media atau sebagai alat di dalam sistem ekonomi yang dimana dinamika ekonomi di dunia sudah mengglobal. FDI adalah jenis investasi secara langsung oleh luar negeri.
FDI merupakan bentuk investasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dari suatu negara untuk menanamkan modalnya dengan jangka waktu yang panjang kesebuah perusahaan di negara lain. Sehingga foreign direct investment ini melibatkan dua negara sekaligus. Investasi ini merupakan sebuah cara home country sebagai pengendali perusahaan host country. Terdapat tiga cara untuk melakukan FDI, yaitu penanaman modal ini dilakukan dengan cara melakukan pembelian perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau dapat juga dengan menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di negara lain. selain itu dapat juga dengan cara membeli saham dengan sekurang- kurangnya sebesar 10%.
FDI yang dilakukan di negara-negara lain sangat popular dalam bidang pembelian atau konstruksi pabrik, pembelian tanah sebagai investasi, pembangunan baru yang telah banyak dilakukan dari perusahaan asing. Investasi langsung dari negara asing ini memiliki sifat yaitu bersifat penuh atau hampir penuh dalam kepemilikannya. Bentuk FDI bermacam-macam, salah satu contohnya adalah joint venture, joint venture ini merupakan kepemilikan perusahaan yang dimiliki bersama antara dua negara atau lebih. Perlu diingat bahwa foreign direct investment ini tidak termasuk dalam investasi yang dilakukan di bursa saham.
Indonesia merupakan negara dengan potensi yang tinggi dalam foreign direct investment, karena banyak sekali faktor-faktor yang menjadi suatu ketertarikan negara asing untuk menanamkan modalnya. Biasanya faktor-faktor tersebut yang sangat dikenal adalah biaya yang murah bisa dicapai di Indonesia oleh pihak asing. Sehingga, di Indonesia kita sering menemui pabrik- pabrik yang dimiliki oleh negara asing, kepemilikan ini sebagai salah satu bentuk FDI.
Saat ini Indonesia diberitakan menjadi kantor pusat AIIB mungkin singkatan ini baru didengar. AIIB ini adalah singkatan dari Asia Infrastructure Investment Bank, di mana negara- negara tergabung untuk menjadi institusi finansial internasional. Diberitakan bahwa pada tahun 2016 akan dijalankannya institusi ini. Sehingga, dapat dikatakan bahwa negara Indonesia berhasil menjadi negara yang sangat potensial untuk mendukung investasi asing.
Pada awalnya FDI di Indonesia dilakukan untuk membangun ekonomi di Indonesia dengan cara dikeluarkannya UU Penanaman Modal Asing (UU No.1 tahun 1967). Karena peraturan ini sudah sah dan terdengar oleh negara lain maka ini merupakan kesempatan untuk menanmkan modal dengan potensi yang baik. Persetujuan untuk investasi asing langsung diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menjalankan aktivitasnya untuk memberikan persetujuan dan ijin atas investasi asing langsung.
Sumber FDI di Indonesia yang paling utama adalah dari negara Inggris, Jepang, Cina, Hong Kong, Singapura, Australia, dan Malaysia. Pada data statistic UNCTAD, jumlah total arus masuk FDI di Indonesia adalah 1.023 milyar USD pada tahun 2004. Contoh-contoh perusahaan yang melakukan penanaman modal langsung dari luar negeri adalah perusahaan Cargil, Exxon, BP, Heidelberg Cement, Newmont, Rio Tinto, dan Freeport McMoRan.
Karena FDI bersifat jangka panjang, keuntungan yang didapatkan oleh negara asal sangat menguntukan, yaitu dengan asset yang bernilai tinggi dan oleh karena investasi ini sangat bernilai maka ekonomi suatu negara asal akan dapat meningkat. Dan jika dibandingkan dengan jenis investasi lain, investasi ini tidak mudah untuk membatalkan perjanjian, dikarenakan oleh biaya investasi jenis ini sangat banyak sehingga tidak main main dalam menanamkan modalnya.
Dalam bidang perdagangan internasional, peran FDI sangat penting. Karena di dunia yang sudah mengglobal ini suatu negara seperti Indonesia harus saling terbuka dan saling bekerjasama untuk membangun ekonomi negara. Indonesia merupakan negara berkembang yang masih banyak membutuhkan dana investasi untuk membangun negeri ini, telah dikatakan bahwa negara-negara utama sebagai negara yang menanamkan modalnya di Indonesia adalah negara-negara maju yang di mana mereka melihat peluang yang ada untuk berinvestasi secara besar-besaran dengan jangka waktu yang panjang. Seperti perusahaan Freeport yang dimana negara Amerika Serikat telah melakukan FDI di Indonesia sejak dahulu, negara ini telah melihat potensi alam yang ada di Indonesia untuk digali dan telah dilihat bahwa dengan adanya FDI oleh Freeport negara kita menjadi disorot oleh negara lain dan terus bertumbuh perekonomiannya (AP).
Kelebihan FDI : Dengan menanam modal asing di Indonesia, kurs mata uang di Indonesia juga akanmengalami kenaikan yang cukup signifikan. Beberapa perusahaan asing akanmemberikan modal saham secara langsung yang dapat mempercepat kenaikan sahamdan juga ekonomi di Indonesia. Selain itu, keuntungan yang di dapat juga akanmemiliki nilai yang lebih dari nilai keuntungan penanaman modal lokal.
Kelemahan FDI : Kelemahan Beberapa kelemahan dalam investasi saham asing di Indonesia adalahmereka tidak selalu menjanjikan kesuksesan dalam bidang ekonomi masyarakat,terutama para penanam modal. Mungkin pada awalnya, adanya modal asing akanmendongkrak kondisi saham dalam negeri yang melemah dan akhirnya mengalami peningkatan dengan menjadikan saham asing sebagai taraf penanaman investasisaham. Namun tidak selalu peningkatan terjadi dalam saham asing. Akibatnya, beberapa pembangunan perusahaan nasional akan tersaingi dan bahkan akanmenghambat jalannya perusahaan bisnis dan saham beberapa perusahaan dalamnegeri yang seharusnya mengalami kemajuan dalam saham.
Contoh ‘klasik’ FDI semacam ini misalnya adalah perusahaan-perusahaan pertambangan Kanada yang membuka tambang di Indonesia atau perusahaan minyak sawit Malaysia yang mengambil alih perkebunan-perkebunan sawit di Indonesia. Cargill, Exxon, BP, Heidelberg Cement, Newmont, Rio Tinto dan Freeport McMoRan, dan INCO semuanya memiliki investasi langsung di Indonesia.

Portfolio Investment
Financial asset investment (investasi di sektor keuangan) atau sering juga disebut portfolio nvestment (investasi portofolio) adalah komitmen untuk mengikatkan aset pada surat-surat berharga (securities), yang diterbitkan oleh penerbitnya. Penerbit surat berharga ini beragam,mulai dari individu, perusahaan hingga pemerintah.
 Demikian pula dengan jenisnya, sangat beragam, mulai dari yang sederhana seperti utang piutang antar pribadi hingga produk derivative (turunan) yang rumit, seperti future. Sebagai contoh investasi pada sektor keuangan ini, misalnya, kita menabung uang di bank, membeli saham, obligasi atau reksadana.
Dari versi lain mengatakan investasi portofolio (portfolio investment) adalah arus modal internasional dalam bentuk pembelian aset-aset finansial seperti saham, obligasi dan commercial papers  lainnya.  Jenis investasi inilah yang paling cepat menyebar keseluruh penjuru dunia melalui pasar uang dan pasar modal  di pusat-pusat keuangan internasional, seperti New York, London, Paris, Frankfurt, Tokyo, Hongkong dan Singapura.

Contoh : PT AXA Mandiri
Attractive Money Rupiah adalah produk unit link yang ditawarkan oleh PT AXA Mandiri Financial Services yang bekerja sama dengan Mandiri Manajemen Investasi sebagai Manajer Investasi dan Citibank sebagai Bank Kustodian. AXA Mandiri Financial Services adalah perusahaan patungan antara Bank Mandiri dan AXA. Bank Mandiri adalah bank terbesar di Indonesia dengan lebih dari 6 juta nasabah dengan total aset sebesar Rp 268 triliun. AXA adalah salah satu perusahaan asuransi dan manajemen investasi terbesar di dunia dengan asset under management lebih dariEURO 1.3 trilliun (per Desember2006).



DAFTAR PUSTAKA

Gerry Abrian, Memahami Posisi Indonesia Pada Jalur Perdagangan Internasional, https://newswantara.com/maritim/memahami-posisi-indonesia-pada-jalur-perdagangan-internasional , 3 Oktober 2016
Annisa Puriadji, FDI DI INDONESIA, https://sbm.binus.ac.id/2017/11/30/fdi-di-indonesia/ , 30 November 2017
Dinda Nopia, BISNIS INTERNASIONAL, https://www.academia.edu/37068526/BISNIS_INTERNASIONAL
Erliana Banjar Nahor, FDI (Foreign Direct Investment) atau Investasi Langsung Luar Negeri, https://erlianabanjarnahor19.wordpress.com/2014/07/15/fdi-foreign-direct-investment-atau-investasi-langsung-luar-negeri/ , 15 Juli 2014
Martin Sihombing, Apa Arti Portofolio Investment, https://ekonomi.bisnis.com/read/20130725/9/152976/kamus-ekonomi-apa-arti-portofolio-investment , 25 Juli 2013 
Diah Kartika Sari, Analisis Portfolio Manajemen Investasi & Portofolio Sistem Perekonomian Indonesia, http://diahkartikasari2004.blogspot.com/2014/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html , 25 Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar