Minggu, 07 Juli 2019

Pasar International dan Manajemen Rantai Pasokan International


Pasar International dan Manajemen Rantai Pasokan International


Tugas ini disusun untuk mata kuliah : Bisnis Internasional
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, CMA, MM, MPM


Disusun Oleh :
SEFTYA APRIYANI                        (43117010395)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019

Pasar International dan Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) International

Pasar International
·         Pemasaran Internasional adalah kegiatan pemasaran yang melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai Negara.
·         Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Pasar internasional melampaui ekspor pemasar dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di negara-negara tempat suatu organisasi melakukan bisnis.

Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)
Manajemen Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain Management merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen. Istilah supply chain management pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982. Supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, supply chain management adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya. Definisi Supply Chain Management juga diberikan oleh James A. dan Mona J. Fitzsimmons, yang menyatakan bahwa supply chain management adalah sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan semua elemen supply chain dari mulai pemasok ke pengecer, lalu mencapai tingkat berikutnya yang merupakan keunggulan kompetitif yang tidak tersedia di sistem logistik tradisional. Sedangkan definisi Supply Chain Management menurut Chase, Aquilano, Jacobs adalah sistem untuk menerapkan pendekatan secara total untuk mengelola seluruh aliran informasi, bahan, dan jasa dari bahan baku melalui pabrik dan gudang ke konsumen akhir. Oleh Robert J. Vokurka, Gail M. Zank dan Carl M. Lund III supply chain management didefinisikan sebagai, “all the activities involved in delivering a product from raw material through the customer including sourcing raw material and parts, manufacturing and assembly, warehousing and inventory tracking, order entry and order management, distribution across all channels, delivery to the customer, and the information system necessary to monitor all of the activities”. Stevenson mendefinisikan supply chain management sebagai suatu koordinasi strategis dari rantai pasokan dengan tujuan untuk mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan. Russell dan Taylor mendefinisikan bahwa supply chain management adalah mengelola arus informasi, produk dan pelayanan di seluruh jaringan baik itu pelanggan, perusahaan hingga pemasok .
Dengan demikian, berdasarkan berbagai definisi supply chain management sebagaimana telah disampaikan, dapat ditarik hal umum bahwa supply chain management adalah semua kegiatan yang terkait dengan aliran material, informasi dan uang di sepanjang supply chain.
Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep ini adalah focus pada pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang berkaitan. Dengan demikian Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management dapat didefinisikan sebagai pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor. Supply Chain Management meliputi penetapan :
·         Pengangkutan.
·         Pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)
·         Supplier
·         Distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank
·         Hutang maupun piutang
·         Pergudangan
·         Pemenuhan pesanan
·         Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan.
Proses Supply Chain Management
Proses supply chain management adalah proses saat produk masih berbahan mentah, produk setengah jadi dan produk jadi diperoleh, diubah dan dijual melalui berbagai fasilitas yang terhubung oleh rantai sepanjang arus produk dan material. Bila digambarkan dalam bentuk bagan akan nampak sebagai berikut :


Pedagang besar maupun eceran membeli semua yang akan dijual, tetapi tidak demikian halnya untuk perusahaan manufaktur, karena banyak input yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan output. Oleh karena itu agar operasional berjalan secara efektif dan efisien maka adakalanya dihadapkan pada keputusan untuk membuat atau membeli serta konsep outsourcing.


IMPLEMENTASI PADA SUATU PERUSAHAAN

Sebagai gambaran bagaimana rantai pasokan global beroperasi, kita bisa ambil contoh produk Iphone produksi Apple. Casing-nya diproduksi oleh MGM Corp asal Jepang, baterainya dibuat oleh perusahaan di Thailand, komponen memori SDRAM dan NAND dibuat perusahan-perusahaan yang berada di Batam. Selanjutnya, dirakit oleh Foxconn di China, untuk kemudian dijual di pasar Asia. Sedangkan pendistribusiannya ditangani oleh sebuah perusahaan logistik yang berbasis di Singapura. Namun semua proses tersebut tetap dikoordinasikan atau dikendalikan oleh Apple dari kantornya pusat di California, Amerika Serikat.
Pola produksi manufaktur dunia dengan model rantai pasokan tersebut, telah mengeser paradigma perdagangan: dari perdagangan barang-barang (trade of goods) menjadi perdagangan tugas-tugas (trade of tasks). Dalam trade of task, berbagai negara berpesialisasi pada tugas-tugas tertentu dari proses produksi yang terintegrasi erat dalam koordinasi bisnis, sehingga membentuk rantai nilai. Misalnya, India fokus pada industry software, sementara Singapura berspesialisasi pada jasa dan logistik. Thiland fokus pada industri perakitan dan pembuatan komponen otomotif. Sayangnya, Indonesia masih terjebak sebagai pemasok bahan mentah dan mineral, sehingga posisinya berada paling lemah dari rantai pasokan global.
Trade of task merupakan globalisasi produksi, dimana sebuah produk mulai dari konsepsi hingga manufaktur dan komersialisasinya disebar ke banyak perusahaan (out sourcing) diberbagai belahan dunia, namun tetap dikendalikan dari suatu tempat tertentu.
Proses ini mengakibatkan berkembangnya perdagangan antar perusahaan (inter-firm) maupun dalam perusahaan (intra-firm), yang ditandai fragmentasi produksi dan meningkatnya perdagangan barang-barang setengah jadi (semi-finished goods) dan komponen.Misalnya, casing Iphone yang diproduksi oleh MGM Corp di Jepang dikirim ke Foxconn Corp yang berada di China untuk kemudian dirakit menjadi produk Iphone siap pakai.


DAFTAR PUSTAKA

Farid. Indonesia, MEA, dan Rantai Pasokan Global. http://liputanislam.com/analisis/indonesia-mea-dan-rantai-pasokan-global/ . 12 Januari 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar