Pasar International dan Manajemen Rantai Pasokan
International
Tugas
ini disusun untuk mata kuliah : Bisnis Internasional
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, CMA, MM, MPM

Disusun
Oleh :
SEFTYA
APRIYANI (43117010395)
FAKULTAS
EKONOMI & BISNIS
JURUSAN
MANAJEMEN
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
JAKARTA
2019
JAKARTA
2019
Pasar International dan Manajemen
Rantai Pasokan (Supply Chain Management) International
Pasar International
·
Pemasaran Internasional adalah kegiatan
pemasaran yang melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran
internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses
manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan
kepada konsumen di berbagai Negara.
·
Pasar internasional adalah pasar yang
membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Pasar internasional melampaui
ekspor pemasar dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di
negara-negara tempat suatu organisasi melakukan bisnis.
Manajemen Rantai Pasokan (Supply
Chain Management)
Manajemen
Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain Management merupakan pengelolaan
rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan
operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen.
Istilah supply chain management pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber
pada tahun 1982. Supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan
yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun
mengirimkannya ke pemakai akhir, supply chain management adalah metode, alat,
atau pendekatan pengelolaannya. Definisi Supply Chain Management juga diberikan
oleh James A. dan Mona J. Fitzsimmons, yang menyatakan bahwa supply chain
management adalah sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan produk ke
konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan
semua elemen supply chain dari mulai pemasok ke pengecer, lalu mencapai tingkat
berikutnya yang merupakan keunggulan kompetitif yang tidak tersedia di sistem
logistik tradisional. Sedangkan definisi Supply Chain Management menurut Chase,
Aquilano, Jacobs adalah sistem untuk menerapkan pendekatan secara total untuk
mengelola seluruh aliran informasi, bahan, dan jasa dari bahan baku melalui
pabrik dan gudang ke konsumen akhir. Oleh Robert J. Vokurka, Gail M. Zank dan
Carl M. Lund III supply chain management didefinisikan sebagai, “all the
activities involved in delivering a product from raw material through the
customer including sourcing raw material and parts, manufacturing and assembly,
warehousing and inventory tracking, order entry and order management,
distribution across all channels, delivery to the customer, and the information
system necessary to monitor all of the activities”. Stevenson mendefinisikan
supply chain management sebagai suatu koordinasi strategis dari rantai pasokan
dengan tujuan untuk mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan. Russell
dan Taylor mendefinisikan bahwa supply chain management adalah mengelola arus
informasi, produk dan pelayanan di seluruh jaringan baik itu pelanggan,
perusahaan hingga pemasok .
Dengan
demikian, berdasarkan berbagai definisi supply chain management sebagaimana
telah disampaikan, dapat ditarik hal umum bahwa supply chain management adalah
semua kegiatan yang terkait dengan aliran material, informasi dan uang di
sepanjang supply chain.
Hal
penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep ini adalah focus pada
pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang
berkaitan. Dengan demikian Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain
Management dapat didefinisikan sebagai pengelolaan berbagai kegiatan dalam
rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga
menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan
pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan penting
lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor. Supply Chain
Management meliputi penetapan :
·
Pengangkutan.
·
Pembayaran secara tunai atau kredit
(proses transfer)
·
Supplier
·
Distributor dan pihak yang membantu
transaksi seperti Bank
·
Hutang maupun piutang
·
Pergudangan
·
Pemenuhan pesanan
·
Informasi mengenai ramalan permintaan,
produksi maupun pengendalian persediaan.
Proses Supply Chain Management
Proses
supply chain management adalah proses saat produk masih berbahan mentah, produk
setengah jadi dan produk jadi diperoleh, diubah dan dijual melalui berbagai
fasilitas yang terhubung oleh rantai sepanjang arus produk dan material. Bila
digambarkan dalam bentuk bagan akan nampak sebagai berikut :

Pedagang besar maupun eceran membeli semua yang akan
dijual, tetapi tidak demikian halnya untuk perusahaan manufaktur, karena banyak
input yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan output. Oleh karena itu
agar operasional berjalan secara efektif dan efisien maka adakalanya dihadapkan
pada keputusan untuk membuat atau membeli serta konsep outsourcing.
IMPLEMENTASI
PADA SUATU PERUSAHAAN
Sebagai gambaran bagaimana rantai pasokan global
beroperasi, kita bisa ambil contoh produk Iphone produksi Apple. Casing-nya
diproduksi oleh MGM Corp asal Jepang, baterainya dibuat oleh perusahaan di
Thailand, komponen memori SDRAM dan NAND dibuat perusahan-perusahaan yang
berada di Batam. Selanjutnya, dirakit oleh Foxconn di China, untuk kemudian
dijual di pasar Asia. Sedangkan pendistribusiannya ditangani oleh sebuah
perusahaan logistik yang berbasis di Singapura. Namun semua proses tersebut
tetap dikoordinasikan atau dikendalikan oleh Apple dari kantornya pusat di
California, Amerika Serikat.
Pola produksi manufaktur dunia dengan model rantai
pasokan tersebut, telah mengeser paradigma perdagangan: dari perdagangan
barang-barang (trade of goods) menjadi perdagangan tugas-tugas (trade
of tasks). Dalam trade of task, berbagai negara berpesialisasi
pada tugas-tugas tertentu dari proses produksi yang terintegrasi erat dalam
koordinasi bisnis, sehingga membentuk rantai nilai. Misalnya, India fokus pada
industry software, sementara Singapura berspesialisasi pada jasa dan logistik.
Thiland fokus pada industri perakitan dan pembuatan komponen otomotif.
Sayangnya, Indonesia masih terjebak sebagai pemasok bahan mentah dan mineral,
sehingga posisinya berada paling lemah dari rantai pasokan global.
Trade of task merupakan globalisasi produksi, dimana sebuah produk mulai dari
konsepsi hingga manufaktur dan komersialisasinya disebar ke banyak perusahaan (out
sourcing) diberbagai belahan dunia, namun tetap dikendalikan dari suatu
tempat tertentu.
Proses ini mengakibatkan berkembangnya perdagangan
antar perusahaan (inter-firm) maupun dalam perusahaan (intra-firm),
yang ditandai fragmentasi produksi dan meningkatnya perdagangan barang-barang
setengah jadi (semi-finished goods) dan komponen.Misalnya, casing Iphone
yang diproduksi oleh MGM Corp di Jepang dikirim ke Foxconn Corp yang berada di
China untuk kemudian dirakit menjadi produk Iphone siap pakai.
DAFTAR
PUSTAKA
Farid. Indonesia, MEA, dan Rantai Pasokan Global. http://liputanislam.com/analisis/indonesia-mea-dan-rantai-pasokan-global/ . 12 Januari 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar