STRATEGI KOMPETITIF INTERNASIONAL
Tugas
ini disusun untuk mata kuliah : Bisnis Internasional
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, CMA, MM, MPM

Disusun Oleh :
SEFTYA
APRIYANI 43117010395
FAKULTAS
EKONOMI & BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
JAKARTA
2019
STRATEGI KOMPETITIF INTERNASIONAL
Menjalankan
bisnis internasional bukanlah tanpa resiko. Adanya ketidakpastian
(uncertainty), perubahan memaksa pelaksana bisnis untuk ‘mempertanyakan’ asumsi
mereka tentang bagaimanan kondisi lingkungan operasional perusahaan, termasuk
membuat ‘skenario’ tentang potensi perkembangan perusahaan dimasa depan (351)
baik dari segi internal maupun eksternal. Eksekutif harus menentukan prioritas
mengenai faktor potensial mana yang harus digunakan untuk mencapai keuntungan.
Oleh karena itu, pelaksana bisnis harus mengetahui tentang mengapa, bagaimana,
dan dimana mereka harus mengharahkan potensi bisnisnya. Dengan kata lain,
manajer harus mengetahui visi dan misi termasuk kekuatan dan kelemahan
perusahaan dibanding kompetitornya (352) yakni dengan menerapkan ‘strategi
internasional’.
Strategi
internasional mengandung pemahaman mengenai bagaimana perusahaan membuat
pilihan/prioritas dalam mengembangkan dan menggunakan sumber daya yang langka
untuk memperoleh tujuan. Hal yang menjadi fokus adalah konsistensi, baik dari
internal seperti produk maupun eksternal seperti persaingan kompetitif
internasional. Perusahaan harus meraih dan mempertahankan posisi yang unik dan
bernilai dalam persaingan internasional, yang dikenal dengan istilah
‘keuntungan kompetitif’ (353) . Keunggulan kompetitif dapat dimaknai dengan
mencari ‘lahan kompetisi’ yang berbeda dari kompetitor atau berada pada lahan
yang sama namun mengembangkan dengan cara berbeda. Keunggulan kompetitif dapat
dicapai dengan mengembangkan kompetensi yang mampu (1) memiliki ‘nilai jual
tinggi’ dimana pelanggan berkehendak untuk membayar lebih, (2) memiliki
kompetensi berbeda dari kompetitor, (3) menciptakan produk yang sulit ditiru
oleh perusahaan lain serta, (4) menciptakan manajemen yang mampu mengelola tiga
kompetensi sebelumnya. Perusahaan harus berkompetisi dalam sumberdaya—waktu,
talenta dan uang—terbatas sehingga manajer harus mampu menentukan pilihan dan
menetapkan prioritas yang harus didahulukan serta hasil yang ingin dicapai
sehingga mampu ‘menarik hati’ pelanggan, maksimalisasi keuntungan dan
minimalisasi resiko kerugian. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki
‘rencana strategis global.’
Rencana
strategis perlu dibuat untuk menanggapi situasi dalam negeri suatu negara—politik,
ekonomi, sosial, teknologi, maupun aturan legal—dimana perusahaan
dioperasionalkan serta situasi internasional yang kompleks dan dinamis (353).
Adanya keinginan untuk menyamakan pemahaman tentang pentingnya strategi bisnis,
asumsi dibalik strategi, tekanan eksternal hingga arah perusahaan dalam
menentukan konsistensi. Rencana strategis menyediakan dasar yang sistematis dan
terorganisir serta meningkatkan inovasi, mendorong perkembangan dan
implementasi ide baru dalam meraih ‘sukses’ di arena kompetisi (354). Sebuah
proses yang tidak hanya melibatkan pengalaman perusahaan dimasa lalu, melainkan
meraih kesuksesan masa depan melalui langkah yang diambil saat ini.
Sebagai
sebuah proses, perencanaan strategi global disusun secara formal dimana
manajer (1) menganalisa lingkungan domestik, internasional dan asing, (2)
menganalisis variabel kontrol yang dimiliki oleh perusahaan, (3) mendefinisikan
misi, visi dan pernyataan bernilai (value statement), (4) menentukan
tujuan perusahaan, (5) mengukur tujuan, (6) memformulasikan strategi kompetitif
dan (7) mempersiapkan taktik.
Pertama,
perusahaan hanya memiliki kesempatan yang kecil dalam mengontrol perubahan yang
terjadi baik dalam sistem internasional maupun dalam level domestik suatu
negara. Perusahaan tidak hanya perlu untuk tahu tekanan apa, tetapi juga
dimana tekanan yang besar akan terjadi. Analisis mengenai kondisi domestik
internasional dan asing, digunakan sebagai input informasi dalam perencanaan
strategi. Misalnya, sebuah tatanan ekonomi baru dalam pertumbuhan dan kompetisi
baru muncul seperti Cina dan India yang berkembang dari industri manufaktur
yang menggunakan banyak buruh menuju industri dengan menggunakan bantuan
mesin-mesin canggih. Oleh karena itu, perusahaan harus berpikir global namun harus
tetap memahami konsekuensi lokal. Hanya perusahaan yang kompetitif yang mampu
mendpatkan investor, pekerja dan stakeholer selama fenomena ini.
Langkah
kedua yang harus perusahaan lakukan adalah menganalisis variabel kontrol yang
dimiliki oleh perusahaan. Untuk mencapai produk yang bernilai maka perusahaan
perlu membuat rantai produksi (chain production) dan melihat potensi
yang dimiliki perusahaan dalam rantai produksi tersebut. Biasanya perusahaan
akan mempertimbangkan lokasi produksi dan partner. Lokasi akan dipilih agar
mengurangi biaya transportasi—dekat dengan pasar dan patner dibutuhkan untuk
menciptakan integrasi rantai produksi dengan tujuan efektivitas dan efisiensi
pengembangan. Selain itu, sumber daya yang perlu diperhatikan adalah pengetahuan
(knowledge). Pengetahuan yang dimaksud meliputi kemampuan pekerja dan
sistem, struktur dan rutinitas perusahaan (356). Pengetahuan menjadi dasar
perusahaan melakukan aktivitas sehinga perlu adanya perluasan, misalnya dengan
memfasilitasi individu untuk melakukan penelitian. Perusahaan juga harus
melakukan manajemen supaya tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain disamping
melakukan transfer pengetahuan didalam dan diluar operasi perusahaan.
Ketiga,
perusahaan harus menciptakan pernyataan misi, visi dan nilai (357). Pernyataan
misi adalah tujuan keberadaan perusahaan tersebut termasuk didalamnya tujuan
perusahaan dan cakupannya. Pernyataan visi adalah pemaparan mengenai posisi
kedepan, harapan yang dibutuhkan serta penerapan strategi. Sedangkan pernyataan
nilai berisi pemaparan mengengai nilai dasar, kepercayaan dan prioritas anggota
perusahaan termasuk bagaimana tingkah laku internal maupun perilaku terhadap
konsumer, pelanggan dan komunitas internasional. Misalnya, Unilever memiliki
misi yakni, “setiap hari kita menemukan adanya kebutuhan akan nutrisi,
kebersihan dan sentuhan pribadi dengan merek yang akan membantu masyarakat akan
merasa lebih baik, lebih indah dan mendapat tambahan hidup” (358).
Langkah
keempat adalah menetapkan tujuan. Tujuan menentukan aktivitas perusahaan,
mempertahankan perusahaan dalam lingkaran misi dan memastikan eksistensi yang
berkelanjutan. Misalnya, misi intel adalah “membahagiakan pelanggan, pekerja
dan shareholder degan memberikan ‘stasiun’[komputer] (plaftorm) dan
teknologi yang telah menjadi penting bagi kerja dan hidup kita.” Dan tujuannya
adalah (1) memperluas pembuatan silikon dan ‘stasiun’ [komputer], (2)
pembangunan inovasi untuk pembuatan stasiun [komputer] dan (3) membawa
pertumbuhan dunia. Terlihat bahwa tujuan sangat menentukan aktivitas apa yang
perusahaan akan operasionalkan (359).
Langkah
kelima, perusahaan harus mampu mengukur tujuan. Pengukuran dilakukan tidak
hanya kuantitatif namun kualitatif juga. Jika kuantitatif dapat diterjemahkan
dengan omset perusahaan, pengukuran kualitatif agak sulit. Misalnya membawa
pertumbuhan dunia merupakan tujuan dari intel yang masih harus dijabarkan lagi
kedalam level yang lebih teknis dan operasional.
Langkah
keenam yakni memformulasikan strategi kompetitif. Dalam mengembangkan strategi,
perusahaan biasanya menghadapi dua tekanan yakni mengurangi harga dan
beradaptasi dengan pasar lokal. Perusahaan harus melakukan reduksi harga supaya
barang yang dihasilkan mampu diserap oleh pasar, dengan itu mampu berkompetisi.
Disisi lain perusahaan juga harus merespon tekanan lokal untuk memodifikasi
produk sesuai dengan selera lokal. Penyesuaian ini tentunya akan membutuhkan
biaya yang lebih sehingga harga produk akan meningkat. Konsekuensi dari kedua
tekanan inilah yang kemudian dijadikan dasar oleh manajer dalam memilih
strategi kompetitif yang harus dipakai. Setidaknya terdapat empat jenis
strategi kompetitif yang dihasilkan. Pertama, Home Replication
Strategy dimana perusahaan memusatkan produksinya di home
country sehingga akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk
menyebarkan produknya di host country (tidak mendapat tekanan untuk mengurangi
harga). Perusahaan juga tidak mendapat tekanan lokal yang terlalu besar untuk
beradaptasi terhadap selera lokal (361). Kedua, Multi domestik strategy hampir
sama dengan strategi sebelumnya namun, mendapat tekanan yang besar dari lokal
untuk memodifikasi produknya (362). Ketiga, Global Strategy, dimana
perusahaan mendapatkan tekanan kuat untuk mengurangi harga dan mendapatkan
tekanan yang terbatas dari lokal untuk memodifikasi produknya (363). Sementara
yang keempat, Transnational Strategy dimana perusahaan mendapatkan tekanan yang
kuat untuk mereduksi harga dan tekanan yang kuat pula untuk memodifikasi produk
sesuai dengan keingin konsumen lokal (364).
Langkah
terakhir adalah mempersiapkan taktik. Taktik diperlukan untuk mewujudkan detail
mengenai bagaimana tujuan akan dicapai. Dengan kata lain, cara jangka pendek
daam mencapai tujuan dengan detail yang mumpuni. Misalnya menyewa tiga
representasi sales, menghadiri empat acara perdagangan dan mengiklankan dua
industri secara teratur tahun depan (367).
Perusahaan International Menghadapi
Bauran Pemasaran International
Dalam
melakukan kegiatan bisnis internasional, suatu perusahaan perlu memperhatikan
startegi bauran pemasaran atau marketing mixed yang berfungsi untuk mengatasi
luasnya persaingan pasar yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam bisnis
internasional. Dalam tulisan kali ini, penulis akan membahas lebih lanjut
mengenai marketing mixed atau bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan
untuk mengatasi luasnya persaingan dan kompetisi dalam bisnis internasional.
Marketing mixed atau
bauran pemasaran merupakan suatu variabel dalam pasar yang dapat dikendalikan
oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan target penjualan produk milik
perusahaan tersebut (Kottler & Amstrong, 2008). Perlu diketahui bahwa
terdapat perbedaan dasar yang cukup signifikan antara penjualan dengan
pemasaran.
Dalam
hal ini, penjualan lebih berfokus pada apa yang dibutuhkan oleh penjual.
Penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap produk yang dimilikinya
harus menggunakan beberapa metode atau strategi penjualan agar konsumen dapat
tertarik terhadap produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Sedangkan
pemasaran fokusnya lebih dibutuhkan oleh konsumen, dimana barang atau produk
yang telah diproduksi oleh suatu perusahaan harus memiliki nilai kepuasan
tersendiri dalam memenuhi kebutuhan bagi konsumen. Selain itu, suatu perusahaan
juga dituntut untuk dapat menyesuaikan ketersedian produk yang dipasarkan agar
permintaan kebutuhan barang yang diinginkan oleh masyarakat konsumen dapat
terpenuhi dengan baik (Levitt, 1980).
Marketing mixed atau
bauran pemasaran memiliki empat variabel dasar yang biasa disebut dengan 4P,
yakni product, price, promotion dan place. Dari
keempat variabel tersebut penulis hanya akan membahas mengani dua variabel
dasar yang ada pada bauran pemasaran, yakni product dan price.
Variabel produk dalam suatu bauran pemasaran merupakan suatu komponen utama
dalam suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan produk yang diproduksi oleh suatu
perusahaan memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam mengembangkan bauran
pemasaran dalam suatu perusahaan. Pengaruh kuat yang terdapat dalam variabel produk
bauran pemasaran disebabkan karena suatu produk yang dipasarkan kepada konsumen
memiliki nilai kepuasan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat atau
konsumen itu sendiri. Selain itu, kualitas produk yang dimiliki oleh suatu
perusahaan juga berpengaruh dalam hal promosi dan pendistribusian barang yang
akan dilakukan oleh distributor pelaku dalam bisnis internasional (Shiffman
& kanuk, 2000).
Lebih
lanjut, didalam variabel produk terdapat pertimbangan khusus yang membuat suatu
produk dapat diperjualkan dalam pasar. Pertimbangan khusus yang dimaksud
memiliki hubungan dengan bentuk atau jenis barang yang ditawarkan oleh suatu
perusahaan. Bentuk produk yang ditawarkan meliputi tiga macam, yakni
produk tengible, intangible dan service. Dalam hal
ini, produk tengiblemerupakan suatu produk atau barang yang
memiliki bentuk fisik serta dapat dipegang secara langsung oleh konsumen.
Contohnya dapat dilihat melalui produk makanan, produk minuman, produk
kendaraan bermotor, baju, dan lain sebagainya. Lalu, produk intangible merupakan
produk yang dapat dikatakan tidak memiliki bentuk fisik namun memiliki
perantara dalam penggunaannya. Contoh dari produk intangible ini,
yakni musik, video dan lain sebagainya. Sedangkan service,
merupakan suatu produk yang memiliki pengertian hampir sama dengan produk intagible,
namun produk service ini tidak dimiliki oleh konsumen yakni
berupa jasa yang disediakan untuk membantu keperluan sehari-hari konsumen
(Marketingmix.co.uk, t.t).
Selanjutnya,
variabel kedua yang terdapat dalam bauran pemasaran adalah variabel harga.
Harga juga merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu produk yang ada
dalam suatu perusahaan. Harga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
faktor laku atau tidaknya suatu produk yang telah diproduksi oleh suatu
perusahaan. Maka dari itu, diperlukannya pertimbangan yang cukup akurat untuk
menentuan satuan harga yang ada dalam suatu produk agar persaingan harga yang
ada dalam pasar tidak merugikan pihak produsen barang. Dalam pasar terdapat
suatu istilah mahal dan murah, dimana kedua istilah tersebut mempengaruhi
faktor terjualnya suatu produk. Namun sebenarnya, mahal atau murah suatu barang
memiliki sifat yang relatif. Dapat dikatakan relatif karena diukur dari adanya
pendapatan yang diperoleh konsumen, kualitas barang yang ditawarkan, serta
karakteristik barang yang ditawarkan (Schiffman & Kanuki, 2000).
IMPLEMENTASI PADA SUATU PERUSAHAAN
Dalam
rangka memperluas bisnisnya, banyak perusahaan akan masuk kedalam pasar negara
lain. Masuknya suatu perusahaan kedalam pasar internasional (market entry)
merupakan pertemuan juga pertentangan terhadap
penawaran dan juga permintaan masyarakat internasional. Keunggulan
kompetitif biaya, daya tarik produk,
keuntungan dari pasar yang baru, dan keunggulan-kelunggulan lain merupakan daya
tarik tersendiri bagi suatu perusahaan masuk kedalam pasar internasional.
Masuk
pasar baru telah menjadi ujian tertinggi bagi kemampuan kompetitif. Perusahaan
tidak lagi membuktikan kemampuannya dalam lahan
bisnis biasa, melainkan membuktikan kompetensinya dalam berinovasi. Dari
tantangan-tantangan ini, banyak pihak mengembangkan strategi-strategi untuk
sukses dalam memasuki pasar internasional.
Samsung
adalah salah satu perusahaan yang sukses
dalam memasuki banyak pasar internasional. Perusahaan yang telah berdiri sejak
1938 sukses menjadi pemimpin pasar dalam untuk lebih dari 60 produk. Sepuluh
tahun yang lalu, Samsung masih dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi
televisi dan microwave dengan harga murah. Bahkan saat krisis ekonomi yang
melanda Asia termasuk Korea Selatan, Samsung hampir bangkrut. Namun sekarang
Samsung adalah perusahaan paling dikenal dan paling dihormati oleh kalangan
industri di seluruh dunia. Samsung termasuk dalam Top 20 brands versi majalah
businessweek dan interbrand, melampaui peringkat rivalnya Sony. Samsung juga
termasuk Top 20 Innovative Companies di dunia bersama-sama sejumlah merek
terkemuka lainnya seperti Apple, Nokia, Toyota, GE, Microsoft, P&G, BMW,
dan sebagainya.
Samsung
sukses dalam memasuki pasar internasional bahkan tetap mampu dan unggul dalam
persaingannya. Berdasarkan hal yang telah dijabarkan diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam
terhadap strategi-strategi bisnis internasional yang diterapkan Samsung.
DAFTAR PUSTAKA
Resvia
Afrilene, Strategi Kompetitif Internasional, http://resvia-a-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-134659-Strategi%20dan%20Tata%20Kelola%20Strategi-Strategi%20Kompetitif%20Internasional.html
, 17 Maret 2011.
Mochamad
Arya Seta, Bauran Pemasaran Dalam Bisnis Internasional, http://mochamad-arya-seta-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-170311-Bisnis%20Internasional-Bauran%20Pemasaran%20Dalam%20Bisnis%20Internasional.html
, 18 February 2017.
Andreas
Sugianto, STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL (PT Samsung Electronics), https://www.academia.edu/13435361/STRATEGI_BISNIS_INTERNASIONAL_PT_Samsung_Electronics
Tidak ada komentar:
Posting Komentar